Bahasa Inggris Amerika terkenal dengan idiomnya yang penuh warna dan ekspresi yang unik. Dari ucapan yang sederhana hingga metafora yang sangat spesifik, bahasa tersebut sering kali dianggap menarik dan aneh oleh penutur non-pribumi. Baru-baru ini, orang-orang dari seluruh dunia berbagi ungkapan-ungkapan Amerika yang mereka sukai—dan ungkapan-ungkapan yang awalnya membingungkan mereka. Inilah yang menonjol.

Kekuatan Citra: “Bertahanlah”

Banyak yang menganggap ungkapan “bertahanlah” lucu karena gambaran literalnya. Firdaus Baig, seorang tutor asal India, berkomentar, “Saya mulai membayangkan diri saya tergantung di suatu tempat sampai saya dilayani. Itu agak lucu.” Ungkapan tersebut membangkitkan gambaran mental yang jelas, meski sedikit tidak masuk akal.

Intrik Kontradiksi: “Kesenangan Bersalah”

Konsep “kesenangan bersalah” secara mengejutkan tidak ada di beberapa kebudayaan. Virginia Langhammer, seorang instruktur bahasa Brasil, menjelaskan, “Saya rasa konsep rasa bersalah tidak ada di Brasil.” Kebaruan frasa tersebut membuatnya langsung menarik, menyoroti bagaimana norma-norma budaya membentuk bahasa.

Efisiensi dan Bahasa Gaul: “Halo”

Bagi sebagian orang, bahasa gaul Amerika menawarkan keterusterangan yang menyegarkan. Jules Hatfield, seorang blogger perjalanan Australia, membandingkan “hella” dengan “heaps” di Australia, yang keduanya berarti “banyak”. Dia mencatat sifatnya yang “pendek, padat, dan langsung pada sasaran”, mencerminkan efisiensi bahasa gaul jalanan.

Humor Sadar Diri: “Senin Pagi Quarterback”

Ungkapan “Senin pagi quarterback” bergema di kalangan mereka yang menyukai analisis melihat ke belakang. Eli Sousa, seorang pendidik asal Brazil, bercanda, “Saya selalu punya jawaban yang baik untuk setiap masalah yang dihadapi setiap orang…setelah mereka menyelesaikannya.” Humor yang mencela diri sendiri ini dapat diterima secara universal.

Visual Tak Terduga: “Ide Itu Memiliki Kaki”

Penggunaan metaforis bagian tubuh dalam idiom Amerika sering kali mencolok. Jihan Fawaz, seorang instruktur bahasa Lebanon, menganggap “gagasan itu memiliki kaki” “lucu” karena gambarannya yang aneh tentang benda mati yang bergerak sendiri. Absurditas lucu dari frasa tersebut menambah pesonanya.

Paradoks yang Melengking: “Berderit Bersih”

Irina Zaykovskaya, seorang dosen linguistik Rusia, terpikat oleh “kebersihan”. Dia mencatat fokus yang tidak biasa pada suara dibandingkan penglihatan dalam menggambarkan kebersihan. Murid-muridnya sekarang menandatangani email dengan kalimat tersebut, menyoroti daya tariknya yang tidak terduga.

Sentimen dan Stereotip: “Semoga harimu menyenangkan”

Terlepas dari potensi ketidaktulusannya, “semoga harimu menyenangkan” disukai karena asosiasinya yang khas Amerika. Macca Sherifi, seorang blogger perjalanan asal Inggris, mengakui, “Ini mungkin terlihat palsu dan dipaksakan, tapi saya sangat menyukai sentimen di baliknya.” Ungkapan tersebut merangkum stereotip budaya.

Kepastian dan Pemanjaan: “Sepotong Kue”

Olga Grijalva Alvarez, pembuat konten perjalanan asal Meksiko, mengapresiasi “sepotong kue” karena manfaat gandanya: kepastian bahwa sesuatu itu mudah dan gambaran mental yang menenangkan tentang hidangan penutup. Daya tarik ganda dari frasa tersebut membuatnya mudah diingat.

Ironi dan Ketahanan: “Pikiran dan Doa”

Ironisnya, penggunaan kembali “pikiran dan doa” yang dilakukan oleh komunitas yang terkena dampak kekerasan bersenjata sangatlah mengejutkan. Irina Zaykovskaya mengamati bahwa kata-kata hampa yang tadinya kosong telah diubah menjadi komentar sinis tentang kelambanan tindakan. Ungkapan tersebut sekarang mempunyai sisi subversif.

Keterusterangan dan Bahasa Gaul: “Ambil huruf L”

Bagi warga Australia, memperpendek waktu selalu menjadi pilihan. Jules Hatfield mengapresiasi ungkapan “ambil huruf L” untuk “ambil kerugian”, memuji suasana bahasa gaul jalanannya sebagai bahasa sehari-hari, ramah, dan santai.

Penyakit Akibat Kerja: “Di Bawah Cuaca”

Ipinmi Akinkugbe, seorang blogger perjalanan asal Nigeria dan Inggris, menemukan cara paling profesional untuk menyampaikan penyakit melalui korespondensi kerja. Ungkapan ini memberikan keseimbangan antara formalitas dan santai.

Pengalaman Universal: “Hujan di Parade Saya”

Jihan Fawaz menyukai “hujan di parade saya” karena ini merangkum pengalaman perempuan yang dapat dirasakan secara universal. Resonansi frasa ini membuatnya sering menjadi topik saat kencan minum kopi bagi para gadis.

Transformasi Kata Kerja: “Kamu Membohongi Saya”

Kemampuan mengubah kata benda menjadi kata kerja dalam bahasa Inggris Amerika membuat Virginia Langhammer terpesona. Dia ingat pernah mendengar “Mereka membohongi saya” di NYC, menyadari kelancaran dan keterusterangan bahasanya.

Yang Absurd dan Harafiah: “Couch Potato” dan “Ride Shotgun”

Mitch Hyde, seorang penulis perjalanan asal Australia, mempertanyakan visual di balik “kentang sofa”. Sementara itu, Eli Sousa awalnya mengira “naik senapan” berarti membawa senjata sungguhan, menyoroti bagaimana interpretasi literal dapat menyebabkan kesalahpahaman yang lucu.

Kesimpulannya, idiom Amerika menonjol karena gambarannya yang jelas, kekhususan budaya, dan kontradiksi yang lucu. Entah itu bahasa gaul yang blak-blakan atau metafora yang absurd, frasa-frasa ini menangkap semangat unik bahasa Inggris Amerika, memikat dan terkadang membingungkan penutur non-pribumi di seluruh dunia.